Sabtu, 03 Maret 2012

Konsep Belajar Humanisme

NAMA                                   : ANGGUN SEINI KUBA
NIM                                        : 11011200046
JUR/LOKAL                        : PAI/III Model
TUGAS MANDIRI             : Psikologi Pembelajaran (Tugas 10)
DOSEN PENGAMPU          : Drs. Suardi Syam, M.Ag

Konsep Belajar Humanisme

PENGERTIAN
Humanisme lebih melihat pada sisi perkembangan kepribadian manusia. Pendekatan ini melihat kejadian yaitu bagaimana manusia membangun dirinya untuk melakukan hal-hal yang positif.Kemampuan bertindak positif ini yang disebut sebagai potensi manusia dan para pendidik yang beraliran humanisme biasanya memfokuskan pengajarannya pada pembangunan kemampuan positif ini.Kemampuan positif disini erat kaitannya dengan pengembangan emosi positif yang terdapat dalam domain afektif.
emosi adalah karakterisitik yang sangat kuat yang nampak dari para pendidik beraliran humanisme.

PENDAPAT PARA AHLI

  1. ABRAHAM MASLOW
Maslow mengemukakan bahwa individu berperilaku dalam upaya untuk memenuhi kebutuhan yang bersifat hirarkis. Menurut Maslow, manusia termotivasi untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya.Kebutuhan-kebutuhan tersebut memiliki tingkatan atau hirarki, adapun hirarki kebutuhan tersebut adalah
1. Kebutuhan aktualisasi diri
2. Kebutuhan untuk dihargai
3. Kebutuhan untuk dicintai dan disayangi
4. Kebutuhan akan rasa tenteram dan aman
5. kebutuhan fisiologi/dasar


B. ARTHUR COMBS
Guru tidak bisa memaksakan materi yang tidak disukai atau
tidak relevan dengan kehidupan siswa. Guru harus memahami perilaku siswa dengan mencoba memahami dunia persepsi siswa tersebut sehingga apabila ingin merubah perilakunya, guru harus berusaha merubah keyakinan atau pandangan siswa yang ada. Combs memberikan lukisan persepsi diri dan dunia seseorang
seperti dua lingkaran (besar dan kecil) yang bertitik pusat pada
satu yaitu lingkaran kecil dan lingkaran besar.

  1. CARL ROGER
Carl Rogers adalah seorang psikolog humanisme yang menekankan perlunya sikap saling menghargai dan tanpa prasangka dalam membantu individu mengatasi masalah-masalah kehidupannya. Menurut Rogers yang terpenting dalam proses pembelajaran adalah pentingnya guru memperhatikan prinsip pendidikan dan pembelajaran serta juga sejumlah

PENERAPAN TEORI HUMANISME
Aplikasi teori humanisme dalam pembelajaran, guru lebih mengarahkan siswa untuk berpikir induktif, mementingkan pengalaman, serta membutuhkan keterlibatan siswa secara aktif dalam proses belajar. Hal ini diterapkan melalui kegiatan
diskusi, membahas materi secara berkelompok.
Pembelajaran berdasarkan teori humanisme ini cocok untuk diterapkan pada materi materi pembelajaran yang bersifat pembentukan kepribadian, hati nurani, perubahan sikap, dan analisis terhadap fenomena sosial

PENERAPAN TEORI BELAJAR HUMANISME
Menurut Gage dan Berliner, prinsip dasar dari pendekatan humanisme untuk mengembangkan pendidikan : Murid akan belajar dengan baik apa yang mereka mau dan perlu ketahui. Mengetahui bagaimana cara belajar lebih penting daripada membutuhkan banyak pengetahuan. Evaluasi diri adalah satu satunya evaluasi yang berarti untuk pekerjaan murid. Perasaan adalah sama penting dengan kenyataan
Murid akan belajar dengan lebih baik dalam lingkungan yang tidak mengancam

IMPLIKASI TEORI BELAJAR HUMANISME
Psikologi humanisme memberi perhatian atas guru sebagai fasilitator.
Berbagai cara untuk memberi kemudahan belajar dan berbagai kualitas
fasilitator : Fasilitator sebaiknya memberi perhatian kepada penciptaan suasana awal, situasi kelompok, atau pengalaman kelas. Fasilitator membantu untuk memperoleh dan memperjelas tujuan-tujuan perorangan dan juga tujuan-tujuan kelompok.
Dia mempercayai adanya keinginan dari masing-masing siswa untuk melaksanakan tujuan-tujuan yang bermakna bagi dirinya. Dia mencoba mengatur dan menyediakan sumber-sumber untuk belajar Dia menempatkan dirinya sendiri sebagai suatu sumber yang fleksibel Menanggapi ungkapan-ungkapan di dalam kelompok kelas
Bilamana cuaca penerima kelas telah mantap, fasilitator berangsur-sngsur dapat berperanan sebagai seorang siswa yang turut berpartisipasi Dia mengambil prakarsa untuk ikut serta dalam kelompok, perasaannya dan juga pikirannya dengan tidak menuntut dan juga tidak memaksakan Dia harus tetap waspada terhadap ungkapan-ungkapan yang menandakan adanya perasaan yang dalam dan kuat selama belajar Di dalam berperan sebagai seorang fasilitator, pimpinan harus mencoba untuk menganali dan menerima keterbatasan-keterbatasannya sendiri.


REFERENSI :
http://vie218.blogspot.com/2009/05/teori-belajar-humanisme_14.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar